Minggu, 08 Maret 2015

A.      Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

·        Sistem
Menurut wikipedia Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

·        Keputusan
Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan.

·        Sistem pendukung keputusan
Dibawah ini beberapa pendapat para ahli mengenain SPK :

1.      Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998)
 Sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

2.      Menurut Wikipedia
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

3.      Menurut Moore and Chang,

SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.

        Sehingga pengertian Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan melalui alternatif - alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi, rancangan model dan sistem yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

Tipe Keputusan :

Structured
  • Problem yang rutin, berulang dan memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa             kuantitatif

Unstructured
  • Problem yang masih kabur dan cukup kompleks yang tidak ada solusi langsung bisa dipakai.

Semi structured
  • sebagian structured dan sebagian unstructured

Unstructured dan Semi Structured perlu SPK ubtuk meningkatkan kualitas informasi, memberi beberapa alternatif solusi.

B.    Tujuan sistem pendukung keputusan
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) :

  1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.

     2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk                         menggantikan fungsi manajer
     3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan                          efisiensinya
     4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan             banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
     5. Peningkatan produktivitas.

C. Jenis-jenis sistem pendukung keputusan
1.      Berdasarkan tingkatan teknologi :
a.       SPK Spesifik,dengan karakterisitik tertentu
       Contoh : SPK Untuk penentuan harga satuan barang.
b.   Pembangkit SPK,software khusus yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK.Contoh : Memudahkan SPK Spesifik
c.  Perlengkapan SPK, Software & Hardware yang mendukung pembangunan SPK Spesifik dan Pembangkit SPK
Contoh : Microsoft Visual Basic 6.0.

1.      Berdasarkan tingkat dukungannya :
a.       Retrieve Information Elements
Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni berupa akses selektif terhadap informasi.
b.      Analyze Entire File
Dalam tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat dan menganalisis file secara lengkap.
c.       Prepare Reports from Multiple Files
Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan, mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktivitas dalam satu momen tertentu.
d.      Estimate Decision Consequences
Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan untuk melihat dampak dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
e.       Propose Decision
Dukungan di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif keputusan bisa disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan.
f.       Make Decision
Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS. Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan.

Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah 
  • 1.      SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya
  • 2.      SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur
  • 3.      SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan
  • 4.      Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.


SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
  • 1.      Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
  • 2.      Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
  • 3.      Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
  • 4.      SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

D.    Komponen sistem pendukung keputusan
  • 1.      Subsistem Manajemen basis data (Data Base Management Subsystem)

Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.

  • 2.      Subsistem manajemen basis model (Model Base Management Subsystem)

Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi. Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.

  • 3.      Subsistem perangkat lunak  penyelenggara dialog (Dialog Generation and Management Software)

Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a.       Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.

b.      Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah dilakukan.

c.       Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.

     E.Proses dalam sistem pendukung keputusan
Tahap – tahap pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut : 





1.   Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2.   Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3.   Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4.   Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
  •  Contoh kasus dalam Sistem Pendukung Keputusan : 
CONTOH KASUS

Seorang Manajer ingin membuat sebuah sistem yang akan membantu dia dalam menentukan biaya operasional dalam suatu periode, lalu muncul dalam pemikirannya dia beberapa pertanyaan yang antara lain :
1.            Apa yang sebenarnya akan saya dapatkan dari system tersebut ?
2.            Jika biaya prorotipe adalah $X, apakah saya rasa biaya tersebut bisa diterima ?
Sebenarnya dari pertanyaan itu tersirat jawaban yang mungkin para Manajer dapat menanganinya, yang antara lain dengan mengembangkan system yang berbasiskan DSS ini manajer itu dapat menjawab masalah bisnisnya dengan cara membantunya dalam meningkatkan keputusan yang lebih baik dalam sisi perencanaan, komunikasi, dan kontrol terhadap para bawahan, serta dengan inipun manajer itu dapat menghemat waktu dalam pekerjaannya dalam membuat keputusan.
Disini juga Manajer dihadapkan pada beberapa alternative yang antara lain “ Jika prototype hanya bisa mengerjakan dua dari tiga tujuan operasional saya, pada biaya yang lebih rendah dari $X, apakah saya akan mengunakan sistem tersebut atau mengembangkanya agar dapat memenuhi dengan kebutuhan saya ?”.
Disini dapat ditarik titik pointnya yaitu nilai dan biaya tetap dipisahkan dan tidak disamakan. Hal ini berlaku hanya jika biaya tetap dijaga. Dari studi kasus DSS ini, nampak bahwa untuk bias menerapkan analisi nilai, dalam sebagian besar organisasi, biayanya harus dibawah $20.000.


Tugas Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok  1 :
Ade Siti Cahyati 201210225005
Aldi Prasetyo  201210225015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar