A. Pengertian
Sistem Pendukung Keputusan
· Sistem
Menurut wikipedia Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma)
dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau
energi untuk mencapai suatu tujuan.
· Keputusan
Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil dari pemecahan
masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan seterusnya mengenai
unsur-unsur perencanaan.
· Sistem
pendukung keputusan
Dibawah ini beberapa pendapat para ahli mengenain SPK :
1. Menurut
Raymond McLeod, Jr. (1998)
Sistem pendukung
keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian
masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.
2. Menurut
Wikipedia
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support
systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer
(termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi
informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.
3. Menurut Moore
and Chang,
SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang
tidak biasa.
Sehingga pengertian Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu
sistem interaktif yang mendukung keputusan melalui alternatif - alternatif yang
diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi, rancangan model dan sistem
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu
masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik.
Tipe Keputusan :
Structured
- Problem yang rutin, berulang dan memiliki pemecahan yang standar berdasarkan analisa kuantitatif
Unstructured
- Problem yang masih kabur dan cukup kompleks yang tidak ada solusi langsung bisa dipakai.
Semi structured
- sebagian structured dan sebagian unstructured
Unstructured dan Semi Structured perlu SPK ubtuk
meningkatkan kualitas informasi, memberi beberapa alternatif solusi.
B. Tujuan sistem
pendukung keputusan
Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai
berikut (Turban, 2005) :
- Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya
di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer
lebih daripada perbaikan efisiensinya
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang
rendah
5. Peningkatan produktivitas.
C. Jenis-jenis sistem pendukung keputusan
1. Berdasarkan
tingkatan teknologi :
a. SPK
Spesifik,dengan karakterisitik tertentu
Contoh : SPK
Untuk penentuan harga satuan barang.
b. Pembangkit
SPK,software khusus yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK.Contoh
: Memudahkan SPK Spesifik
c. Perlengkapan SPK,
Software & Hardware yang mendukung pembangunan SPK Spesifik dan Pembangkit
SPK
Contoh : Microsoft Visual Basic 6.0.
1. Berdasarkan
tingkat dukungannya :
a. Retrieve
Information Elements
Inilah dukungan terendah yang bisa diberikan oleh DSS, yakni
berupa akses selektif terhadap informasi.
b. Analyze Entire
File
Dalam tahapan ini, para manajer diberi akses untuk melihat
dan menganalisis file secara lengkap.
c. Prepare
Reports from Multiple Files
Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan, mengingat para
manajer berhubungan dengan banyak aktivitas dalam satu momen tertentu.
d. Estimate
Decision Consequences
Dalam tahapan ini, manajer dimungkinkan untuk melihat dampak
dari setiap keputusan yang mungkin diambil.
e. Propose
Decision
Dukungan di tahapan ini sedikit lebih maju lagi. Suatu
alternatif keputusan bisa disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan.
f. Make Decision
Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari DSS.
Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal menunggu legitimasi
dari manajer untuk dijalankan.
Manfaat
yang dapat diambil dari SPK adalah
- 1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya
- 2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur
- 3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan
- 4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.
SPK
juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah :
- 1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
- 2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
- 3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
- 4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.
D. Komponen
sistem pendukung keputusan
- 1. Subsistem Manajemen basis data (Data Base Management Subsystem)
Subsistem data
merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang dibutuhkan oleh Base
management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang
terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data yang merupakan dalam suatu
Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar lingkungan. Keputusan pada
manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang
bersumber dari luar perusahaan.
- 2. Subsistem manajemen basis model (Model Base Management Subsystem)
Subsistem model
dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa
secara utuh dengan mengembangkan dan membandingkan alternative solusi.
Intergrasi model – model dalam Sistem Informasi Manajemen yang berdasarkan
integrasi data – data dari lapangan menjadi suatu Sistem Pendukung Keputusan.
- 3. Subsistem perangkat lunak penyelenggara dialog (Dialog Generation and Management Software)
Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem
Pendukung Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan
mekanisme control selama proses analisa dalam Sistem Pendukung Keputusan
ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan
user. Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen – komponen
yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi anatara user
dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi
pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan.
Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a.
Bahasa Aksi (The
Action Language)
Merupakan tindakan – tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang
ada.
b.
Bahasa Tampilan (The
Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu
Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan – tampilan akan memudahkan
user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan – masukan yang telah
dilakukan.
c.
Bahasa Pengetahuan (Knowledge
Base Language)
Meliputi pengetahuan yang
harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem
Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara efektif. Pemahaman user
terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar sistem, sebelum user
menggunakan sistem untuk mengambil keputusan.
E.Proses
dalam sistem pendukung keputusan
Tahap
– tahap pengambilan keputusan
Menurut Herbert A. Simon (
Kadarsah, 2002:15-16 ), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Tahap
Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses
dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap
Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan /
solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap
Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap
diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar
ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang
akan dicapai.
4. Tahap
Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat
pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah
dipilih pada tahap pemilihan.
- Contoh kasus dalam Sistem Pendukung Keputusan :
CONTOH KASUS
Seorang Manajer ingin membuat sebuah sistem yang akan
membantu dia dalam menentukan biaya operasional dalam suatu periode, lalu
muncul dalam pemikirannya dia beberapa pertanyaan yang antara lain :
1. Apa yang
sebenarnya akan saya dapatkan dari system tersebut ?
2. Jika
biaya prorotipe adalah $X, apakah saya rasa biaya tersebut bisa diterima ?
Sebenarnya dari pertanyaan itu tersirat jawaban yang mungkin
para Manajer dapat menanganinya, yang antara lain dengan mengembangkan system
yang berbasiskan DSS ini manajer itu dapat menjawab masalah bisnisnya dengan
cara membantunya dalam meningkatkan keputusan yang lebih baik dalam sisi
perencanaan, komunikasi, dan kontrol terhadap para bawahan, serta dengan inipun
manajer itu dapat menghemat waktu dalam pekerjaannya dalam membuat keputusan.
Disini juga Manajer dihadapkan pada beberapa alternative
yang antara lain “ Jika prototype hanya bisa mengerjakan dua dari tiga tujuan
operasional saya, pada biaya yang lebih rendah dari $X, apakah saya akan
mengunakan sistem tersebut atau mengembangkanya agar dapat memenuhi dengan
kebutuhan saya ?”.
Disini dapat ditarik titik pointnya yaitu nilai dan biaya
tetap dipisahkan dan tidak disamakan. Hal ini berlaku hanya jika biaya tetap
dijaga. Dari studi kasus DSS ini, nampak bahwa untuk bias menerapkan analisi
nilai, dalam sebagian besar organisasi, biayanya harus dibawah $20.000.
Tugas Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok 1 :
Ade Siti Cahyati 201210225005
Aldi Prasetyo 201210225015
Tugas Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok 1 :
Ade Siti Cahyati 201210225005
Aldi Prasetyo 201210225015